Coffee Latte / Latte Art merupakan salah satu jenis kopi yang dicampur dengan susu dan lapisan busa yang tipis diatas nya, biasanya busa tipisnya dijadikan art atau seni untuk mempercantik sang kopi. Latte biasanya banyak dipesan oleh masyarakat milenial karena rasanya yang tidak terlalu pahit karena lebih banyak dominan ke rasa susunya.
Tapi membuat latte art juga tidak segampang apa yang disajikannya lho, membuatnya perlu berlatih berkali-kali untuk menghasilkan hasil yang cantik pada latte artnya. Umumnya masyarakat lebih banyak memilih latte ice karena lebih menyejukkan tenggorokan, tapi tak banyak juga yang menyukai hot latte karena setiap orang punya pribadi yang beda-beda.
Para barista biasanya menyajikan latte art dalam bentuk love, karena menganggap lebih mempercantik kopi untuk disajikan kepada pelanggan. Pelanggan biasanya memesan latte selain karena rasanya, biasanya karena yang populer atau juga best seller nya. Setiap tangan barista menghasilkan latte yang berbeda-beda rasanya karena setiap barista punya skill masing-masing dalam mengolahnya.
Sebenarnya bukan hanya latte saja yang disukai oleh masyarakat milenial, tapi umumnya latte ini menjadi salah satu incaran para masyarakat. Disetiap coffee shop pasti selalu ada Coffee Latte, tapi rasanya pasti ada yang berbeda dong setiap cafe.
"Ah bikin latte mah gampang, cuma gambar gitu doang"
Banyak orang beranggapan seperti itu, padahal nyatanya para barista hampir jungkir balik untuk bisa sampai tahap membuat latte itu. Dari mulai foam yang pas, takaran yang sama, sampai bentuk kecantikan sang latte itu harus menarik. Menjadi barista itu memang keliatannya mudah toh tugasnya cuma bikin kopi pake mesin,
Eitss..... Kata siapa?
Padahal kita harus bisa memilih kopi pilihan, menakar dll bukan sembarang bikin yah.
Coffe shop dikalangan milenial saat ini sudah banyak di gandrungi oleh masyarakat muda di era globalisasi, karena menganggap kopi adalah teman bermain mereka. Coffe shop ini menjadikan suatu tempat atau wadah untuk para masyarakat milenial berinteraksi. Terkadang ada pula masyarakat milenial yang menjadikan coffe shop itu sebagai rumah pelepas lelah, lelah dari pekerjaan atau kegiatan lainnya. Dari mulai mengerjakan tugas, menikmati obrolan dan melepas lelah banyak orang yang menjadikan coffe shop sebagai pelariannya.
Coffe shop yang biasa nya di pilih oleh masyarakat milenial biasanya bukan soal kopinya, melainkan soal tempatnya untuk berselfie atau menjadikannya tempat yang nyaman. Tapi tak banyak juga orang menjadikan memilih coffe shop tersebut mengenai tentang citra rasa khas kopinya oleh tangan barista yang profesional. Sebagian orang kadang menganggap menjadi barista adalah hal yang spele "Ah bikin kopi gitu doang mah gampang" ujarnya.
Padahal nyatanya menjadi barista memerlukan skill yang plus, karena membuat macam-macam kopi memerlukan pelatihan hingga ada sekolah barista. Menjadikan kopi yang enak memerlukan proses yang panjang karena setiap tetes kopi diperlukan rasa cinta yang hangat oleh tangan yang profesional juga. Coffe shop juga sering dianggap usaha yang maju karena di globalisasi ini rata-rata masyarakat milenial lebih memilih untuk menjadikan cafe sebagai tempat nongkrong.
Rata-rata masyarakat milenial lebih cenderung memiih kopi yang tidak terlalu strong untuk dinikmati, tapi tak banyak juga sebagian orang menyukai kopi yang strong untuk menemani obrolan hangat saat berkumpul. Snack-snack di coffe shop rata-rata adalah snack yang hanya mengganjal lapar seperti kentang goreng, bola coklat, dan dessert biasanya.
Mengapa sih coffe shop sangat dipilih masyarakat milenial untuk berbagai aspek?
Karena masyarakat milenial menganggap mengobrol sambil minum kopi adalah pelarian terbaik, tak juga tempatnya yang strategis yang menjadikannya nyaman untuk berkumpul juga berfoto. Rata-rata coffe shop juga menyediakan adanya wifi untuk para pelanggannya, maka dari itu masyarakat milenial senang untuk menjadikan coffe shop sebagai tempat nyaman saat mereka lelah.
Tapi tidak banyak juga coffe shop yang bangkrut akibat adanya pandemi ini, karena pembatasan adanya orang-orang yang menjadikan turunnya omset untuk pemasukan dan tidak ada keuntungan makanya banyak coffe shop yang menutup usahanya akibat pandemi ini. Dampak pandemi ini banyak dirasakan bukan hanya para pedagang saja tapi melainkan segala aspek berdampak
COFFEE SHOP DIKALANGAN MILENIAL
Rachmi Amalia
Januari 05, 2021
